selamat datang di blog saya.............

Selamat datang di Blog tonny mdr....

WELCOME AT MY BLOG

SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 18 Juli 2012

contoh proposal R&D


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan kompleksnya tingkat berpikir siswa dalam pendidikan di Indonesia, dengan kemajuan tersebut sehingga menuntut guru atau pendidik untuk lebih memperhatikan hal ini. Karena guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan. Selain itu dalam proses belajar mengajar guru juga harus memiliki kemampuan tersendiri, guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya.
Hal yang bisa dilakukan guru dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya yaitu harus menggunakan media sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar. Karena media merupakan suatu alat yang bisa membantu dalam kegiatan proses belajar mengajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:121) “ Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaranDengan di bantu media pembelajaran modul diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi rangsangan kegiatan belajar, membantu keefektifan penyampaian pesan, meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran, serta memadatkan informasi. Guru tidak lagi dominan di dalam kelas, melainkan siswa yang menjadi subjek belajar. Seperti yang di
ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:120) “ kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media”.
 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Nana Syaodih (2010:122) “Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran”.
SMA PGRI 3 BATURAJA merupakan tujuan peneliti dalam mengembangkan pemanfaatan sistim belajar mengajar dengan menggunakan modul pembelajaran. Karena dilihat dari kondisi lembaga pendidikan tersebut belum menggunakan media pembelajaran secara maksimal, pemanfaatan media  masih didominasi media sederhana seperti media papan tulis dan materi- materi pelajaran hanya bisa didapat siswa melalui guru. Hal ini akan mengakibatkan kurangnya minat belajar bagi siswa dan akan berpengaruh pada hasil belajarnya, karena dalam proses belajar sumber belajarnya hanya guru.
B.     Identifikasi Masalah
1.      Kurangnya media pembelajaran pada sistim pembelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN di SMA PGRI 3 BATURAJA
2.      Kurangnya minat belajar siswa di SMA PGRI 3 BATURAJA.
C.    Fokus Penelitian / Sasaran Penelitian
Kepada pengembangan modul pembelajaran PPKN di SMA PGRI 3 BATURAJA kelas XI.


D.    Rumusan Masalah
Bagaimana mengembangkan modul pembelajaran di SMA PGRI 3 BATURAJA kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
E.     Tujuan Penelitian
Untuk mengembangkan media pembelajaran modul di SMA PGRI 3 BATURAJA kelas XI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
F.     Spesifikasi
1.      Aplikasi yang digunakan yaitu Microsoft Word 2007
Menurut Nana Suarna (2010:1) “Microsoft Word 2007, merupakan salah satu yang termasuk dalam Microsoft office 2007. Microsoft Word 2007 di gunakan untuk mengolah kata atau dokumen (word processor)”
2.      Bentuk yang dikembangkan modul
Modul pembelajaran yang didalamnya terdapat materi, gambar, dan soal evaluasi. Menurut B .Suryosubroto(1983:17) Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan”:
a.       Tujuan instruksional yang akan dicapai.
b.      Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
c.       Pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
d.      Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang luas.
e.       Peranan guru dalam proses belajar mengajar.
f.       Alat-alat dan sumber yang akan digunakan.
g.      Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan
h.      Lembaran kerja yang harus diisi oleh anak
i.        Program evaluasi yang akan dilaksanakan
Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai sejumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan operasional.

Menurut Suryosubroto (1983:43) Modul merupakan satuan pelajaran yang berisikan tujuan yang harus dicapai, petunjuk kegiatan yang harus dilakukan, materi dan alat-alat yang dibutuhkan serta alat penilaian untuk mengukur keberhasilan

3.      Materi yang dijadikan bahan yaitu Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaaraan.
(Online)http://azisgr.blogspot.com/2010/05/pendidikankewarganegaraan-pkn.html (dikutip) kamis 3 mei 2012 12.05 Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004).

Bagus Suparjiyono dan Lisa Andriati(2010:1)“Pendidikan kewarganegaraan adalah sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia”
G. Manfaat Penelitian
1.      Bagi Sekolah, diharapkan dapat memberikan informasi terhadap perkembangan dunia pendidikan bahwa pendidik harus dapat memberikan bimbingan  kepada siswa agar dapat berkembang dan membuat siswa termotivasi dalam belajar.
2.      Bagi Guru, sebagai alat untuk memotivasi guru, supaya guru kreatif dalam menciptakan media pembelajaran sendiri dan sebagai alat bantu atau pendukung dalam proses belajar mengajar khususnya pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
3.      Bagi Siswa, agar dapat mempermudah siswa dalam belajar.
4.      Bagi Peneliti untuk menambah wawasan tentang R&D ( Research Depelovment)  dan proses penyelesaian tugas pada mata kuliah R&D ( Research Depelovment).
G.    Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengemukakan asumsi : Dengan media modul pembelajaran, akan meningkatkan hasil belajar siswa dan akan menarik minat siswa dalam belajar.
Selain itu media modul juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yaitu :
1.      Pengembangan media modul pembelajaran hanya terbatas kepada teks, materi, lembar evaluasi dan SKKD.
2.      Penelitian hanya dilakukan di SMA PGRI 3 BATURAJA Kelas XI Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
I. Definisi Operasional
1.         Pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna”.(Online) http://bugishq.blogspot.com/2010/02/hakikat-penelitian-dan pengembangan_14.html  (kamis 3 mei 2012, 13.33)
2.         Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai sejumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan operasional.

Menurut Suryosubroto (1983:43) Modul merupakan satuan pelajaran yang berisikan tujuan yang harus dicapai, petunjuk kegiatan yang harus dilakukan, materi dan alat-alat yang dibutuhkan serta alat penilaian untuk mengukur keberhasilan. Menurut (Suryosubroto,1983:43)

3.         Microsoft Word merupakan salah satu yang termasuk dalam Microsoft office 2007. Microsoft Word 2007 di gunakan untukmengolah kata atau dokumen (word processor)” (Nana Suarna, 2010:1).
4.         SMA PGRI 3 BATURAJA Yaitu suatu lembaga pendidikan yang berlokasi di Jalan Dr Moh Hatta No. 260 Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur.


BAB II
LANDASAN TEORITIS
A.    Kajian Teori
1.      Pembelajaran
             “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. (Online) http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri pembelajaran / dikutip kamis. 3 mei 2012, 12.34
Seperti yang di ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:1) bahwa “ Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik ”.
a.       Perencanaan
Perencanaan adalah langkah yang di lakukan oleh guru ketika akan memulai tindakan. Menurut Ahmad Rohani HM (2010:85) bahwa:
Desain pengajaran adalah suatu pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan tugas mengajar/aktivitas pengajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pengajaran serta melalui langkah-langkah pengajaran; perencanaan itu sendiri, pelaksanaan dan penilaian, dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

b.      Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang guru mengajar di suatu pihak dan siswa belajar di lain pihak. Diantara keduanya terdapat hubungan atau komunikasi interaksi.

c.       Evaluasi
Evaluasi pembelajaraan merupakan tahap yang menggambarkan seberapa besar persentase keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan melihat seberapa besar meningkatnya pengetahuan dan hasil belajar siswa.  Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010:106-107) Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat di golongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut :
1)      Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk  memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
2)      Tes subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
3)      Tes sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
2.      Modul

             (Online)http://aliranim.blogspot.com/2011/02/pengertian-modul-dalam-media.html (dikutip) kamis 3 mei 2012, 12.37 Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri sendiri, terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu para siswa dalam mencapai sejumlah tujuan belajar yang telah dirumuskan secara spesifik dan operasional.

Berbicara mengenai Modul menurut B. Suryosubroto (1983:17) Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan :

1.      Tujuan instruksional yang akan di capai
2.      Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar-mengajar.
3.      Pokok-pokok materi yang akan dipelajari.
4.      Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas.
5.      Peranan guru dalam proses belajar mengajar.
6.      Alat-alat dan sumber yang akan dipergunakan.
7.      Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan.
8.      Lembaran kerja yang harus di isi olah anak.
9.      Program evaluasi yang akan dilaksanakan.
Masih menurut Suryosubroto (1983:43)Modul merupakan satuan pelajaran yang berisikan tujuan yang harus dicapai, petunjuk kegiatan yang harus dilakukan, materi dan alat-alat yang dibutuhkan serta alat penilaian untuk mengukur keberhasilan”.

3.      Aplikasi yang di pakai Microsoft Word 2007
Nana Suarna (2010:1) “Microsoft Word 2007, merupakan salah satu yang termasuk dalam Microsoft office 2007. Microsoft Word 2007 di gunakan untukmengolah kata atau dokumen (word processor)”.

4.      Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan
             (Online)http://azisgr.blogspot.com/2010/05/pendidikankewarganegaraan-pkn.html (dikutip) kamis 3 mei 2012 12.05
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004).
Bagus Suparjiyono dan Lisa Andriati(2010:1) “Pendidikan kewarganegaraan adalah sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia”
B.     Kajian Pustaka
(Online) http://images.sucikorafi.multipy.multiplycontent.com (dikutip) kamis 3 mei 2012, 14.20
Berdasarkan pengolahan data hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan pembelajaran modul (pada kelas eksperimen) dan pembelajaran konvensional (pada kelas kontrol) diperoleh hasil seperti tertera pada lampiran XIII halaman 142.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Data tes Akhir
Kelas
N
S2
S
Xmaks
Xmin
Jumlah Tuntas Individu
Persentase Ketuntasan Klasikal
Eksperimen

Kontrol
48

48
72,28

61,32
176.75

223.58
13.29

14.95
93,24

89,91
33,3

26,64
38

23
79,16 %

47,91 %

1.      Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil belajar IPA siswa kelas VII1 MTsN Pauh Kambar diperoleh melalui tes akhir. Data tersebut merupakan nilai kemampuan siswa yang diperoleh melalui tes objektif setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan modul selama mengikuti mata pelajaran IPA. Pembelajaran menggunakan modul ini merupakan suatu pembelajaran yang dieksperimenkan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana pengaruhnya dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Adapun jumlah siswa kelas VII1 MTsN Pauh Kambar yang menjadi sampel pada kelas eksperimen sebanyak 48 orang.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui rentang nilai pada kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 93,24 dan nilai terendah 33,3. Dengan rata-rata nilai pada kelas eksperimen 72,28, variansi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 176.75, dan dengan standar deviasi 13.36. Jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 38 orang dan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 10 orang, sehingga persentase ketuntasan siswa pada kelas eksperimen adalah 79,16 %. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran modul.
C.    Kerangka Konseptual
1.      Kerangka Konseptual Penelitian








 











Bagan 1. Kerangka Konseptual Penelitian


Rounded Rectangle: Pedoman guru
• Kegiatanyangharusdilakukan guru
• Alokasi Waktu
• Alat yang digunakan
• Petunjuk Evaluasi2.Kerangka Konseptual Produk


 





















Bagan 2. Kerangka Konseptual Produk

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana berlangsungnya penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA PGRI BATURAJA yang berlokasi di jalan Dr Moh Hatta No. 260 Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur.
B.     Metode Penelitian dan Alasannya
Metode penelitian yang dipakai yaitu metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development ). Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membuat suatu program media pendidikan dengan menggunakan media modul pembelajaran, dengan harapan agar bisa dijadikan sebagai pendukung dalam proses belajar mengajar agar bisa meningkatkan mutu pendidikan. Menurut pedoman penelitian pengembangan Teknologi Pendidikan FKIP UNBARA (2010:2) “Metode penelitian  pengembangan  adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Metode penelitian dan pengembangan  ini sangat baik digunakan oleh peneliti, sebab penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran serta mengembangkannya melalui beberapa tahap pengujian.

C.    Model Pengembangan
Penelitian ini menggunakan  model prosedural.  Seperti menurut pedoman penelitian pengembangan Teknologi Pendidikan FKIP UNBARA (2010:16) “Model Prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk”.
D.    Prosedur Pengembangan
Dalam penelitian ini prosedur pengembangan  yang dilakukan yaitu  :





Rounded Rectangle: TAHAP PERENCANAAN




Rounded Rectangle: TAHAP PELAKSANAAN





Rounded Rectangle: TAHAP PENILAIAN PRODUK
 















Bagan 3. Prosedur Pengembanagan







E.     Uji Coba Produk

1.      Desain Uji Coba Produk

Produk Awal


 



Dosen Pembimbing                Tahap I/Validasi Desain                         Ahli Media


 



Revisi Tahap I


 



                                                       Tahap II                            Uji Coba Skala Kecil


 



                                                        Tahap III                          Uji Coba Skala Besar


 



                                                        Analisis                             Data Penelitian


 



                                                        Revisi III


 



Produk Ahir

Bagan 4. Uji Coba Produk


a.       Produk awal adalah produk yang di buat penelitian melalui prosedur pengembangan.
b.      Tahap I adalah validasi oleh subjek perorangan  (dosen pembimbing dan ahli media),  pada tahap ini menggunakan cara deskriptif, menghasilkan data deskriptif, dianalisis, dan hasilnya dipakai untuk revisi produk.
c.       Tahap II adalah uji coba skala kecil yaitu uji coba lapangan dalam skala yang kecil.
d.      Tahap III adalah uji coba skala besar yaitu uji coba lapangan dengan menggunakan desain eksperimental kelompok kontrol dan kelompok eskperimen, untuk mengungkapkan efektivitas,efisiensi, dan/atau daya tarik produk.
2. Subjek dan Objek Coba
a. Pada tahap I/validasi desain, subjeknya adalah dosen pembimbing dan ahli media yang dalam penelitian ini adalah dosen program studi teknologi pendidikan yang ahli dengan Modul pembelajaran .
b. Pada tahap II, subjeknya  adalah beberapa siswa kelas XI SMA PGRI 3 BATURAJA.
c. Pada tahap III, produk diuji cobakan pada objek utama yaitu kelas kontrol (kelas XI.IPA 1) dan Kelas eksperimen (XI.IPA 2)
3. jenis data
Data yang diperoleh terdiri dari dua hal yaitu:
a.       Data tentang proses pengembangan produk yang sesuai dengan prosedur pengembangan yang di tempuh.
b.      Data tentang tingkatan kelayakan atau kualitas produk.
4. instrumen Pengumpulan data
a.       instrumen tingkatan kelayakan produk dengan kriteria kualitas produk, yang dikembangan peneliti  secara spesifik sesuai untuk produk yang di hasilkan yaitu media modul pembelajaran PKn Kelas XI.
b.      Instrumen untuk mengukur efektivitas pengunaan produk yang dihasilkan melalui Test Ulangan Harian.
5. Teknik Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah  berupa kuesioner (Angket ) dan dokumentasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar